Ketua DPRD Klungkung Ingatkan Perbekel Gunakan Anggaran Desa dengan Benar dan Ajukan Usulan Pembangunan Sebelum Masuk Sidang

Ketua DPRD Klungkung Ingatkan Perbekel Gunakan Anggaran Desa dengan Benar dan Ajukan Usulan Pembangunan Sebelum Paripurna.

KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Banjarangkan, Klungkung yang digelar Rabu (26/2/2025) di ruang rapat Desa  Nyanglan, Banjarangkan Klungkung dihadiri bupati I Made Satria, perbekel seluruh kecamatan Banjarangkan, camat dan unsur pemerintah daerah. Dan juga dihadiri ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, serta anggota DPRD Dapil Banjarangkan, I Wayan Buda Parwatha dan I Wayan Regeg.

Ketua DPRD Anak Agung Gde Anom yang hadir dalam Musrenbangcam mengatakan selalu mengingatkan kepada semua kepala desa (perbekel) termasuk kelihan adat untuk penggunaan dana sesuai dengan aturan.

“Jangan pernah ada yang menggunakan anggaran diluar yang ditentukan baik itu dana desa, dan dana kegiatan lainnya, jika tujuannya rehab rumah gunakan rehab rumah jangan yang lain-lain, kemudian dana desa juga jangan digunakan untuk beli pakaian PKK itu tidak boleh, sebaiknya minta ke anggota DPRD di dapilnya masing-masing,” kata Gung Anom, Rabu.

Dijelaskan, kenapa penggunaan anggaran itu wajib sesuai aturan agar semua aman, tidak kena kasus hukum. Karena dalam hukum, salah penggunaan anggaran sudah masuk ranah korupsi, walaupun dana itu sudah digunakan.

“Selain itu, khusus untuk pengusulan pembangunan apapun, jangan sampai lewat waktu yang sudah ditentukan karena saat ini pemerintah sedang bekerja lebih pada kegiatan yang mengarah kepada pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat, detailnya bisa ditanyakan nanti ke Pemkab, jangan setelah paripurna baru ujug-ujug bawa proposal, itu pasti tidak bisa atau baru diberikan pada tahun anggaran berikutnya, ” jelasnya.

Sementara, bupati I Made Satria dalam musrenbang mengatakan masih banyak program dari pemerintah sebelumnya yang masih bisa dilanjutkan namun banyak hal pula yang perlu diperbaiki dan optimalkan.

Kemudian dengan adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, dirinya berharap kedepannya mau tidak mau semua pihak harus mengupgrade dan mengoptimalkan potensi masing masing yang akan menjadi sumber pendapatan untuk mendanai program program yang ada di desa, Kecamatan dan kabupaten.

“Selain itu saya minta semua kegiatan bersifat seremonial agar ditekan dan diminimalkan. Jangan berpikir formalitas dan seremonial, namun harus kerja nyata untuk mewujudkan harapan masyarakat. “Pungkasnya.

Khusus di Banjarangkan, memiliki luas pertanian paling banyak akan tetapi produktivitasnya malah paling sedikit dibandingkan dengan wilayah lainnya seperti Klungkung dan Dawan. Sehingga pemerintah meminta kedepan mengupayakan pertanian di Banjarangkan bisa optimal kembali. (Ad/Kab).

kabar Lainnya