
KABARBALI.ID,KLUNGKUNG – Konflik adat di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, kembali memanas. Insiden ini berujung pada evakuasi 34 warga dari tujuh kepala keluarga (KK) guna menghindari potensi konflik yang lebih luas.
Pada Minggu (30/3/2025), ketegangan yang berakar dari masalah adat lama kembali memuncak, memicu aksi massa yang mengancam keselamatan sejumlah warga.
Untuk menghindari eskalasi, pihak berwenang segera mengambil langkah pengamanan dengan mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman.
Camat Nusa Penida, I Kadek Yoga Kusuma, menjelaskan bahwa pada Senin (31/3/2025) pagi, sebanyak 29 warga telah dievakuasi. 21 orang ke SKB Klungkung daratan, sisanya ke keluarganya.
Sementara itu, satu warga lainnya harus menjalani perawatan di Puskesmas Nusa Penida karena kondisi kesehatan yang memburuk.
“Untuk sementara, mereka ditempatkan di SKB. Setelah rapat koordinasi dengan Bupati Klungkung, keputusan lebih lanjut akan ditetapkan,” ujar I Kadek Yoga Kusuma.
Ia juga menambahkan bahwa insiden ini berakar dari permasalahan adat lama yang belum terselesaikan secara tuntas.
“Kesalahpahaman kembali terjadi, menimbulkan ketersinggungan di antara warga, sehingga situasi menjadi sulit dikendalikan,” jelasnya.
Sementara pantauan di SKB Banjarangkan, Klungkung 21 warga yang terdiri dari orang tua, dewasa dan anak-anak di boyong menggunakan bus milik dinas perhubungan Klungkung.
Mereka di tempatkan di beberapa ruangan kamar yang dilengkapi tempat tidur untuk masing-masing kepala keluarga.
“Kami dari Dinas Sosial siapkan Tagana untuk kebutuhan makan dan minum warga untuk sementara sedangkan tempat SKB dari Disdik,” kata Kadissos Gusti Agung Putra Mahayajaya.
Dalam upaya meredam ketegangan, aparat keamanan dari Polsek dan Danramil Nusa Penida turut serta dalam proses evakuasi untuk memastikan. (Sta/Kab).