Mengikuti Prosesi Ngadegang Paneduh Jagat, Ciptakan Keteduhan di Nusa Penida

KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Krama Banjar Adat Sampalan, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, melaksanakan upacara ngadegang Paneduh Jagat.

Melasti mengawali kegiatan ritual upacara ngadegang pelawatan barong, rangda dan lainya diusung menuju pantai setempat.

Pakelih Banjar Sampalan, I Dewa Made Sudana menyampaikan upacara ngadegang yang secara periodik dilakukan se tahun sekali menjelang tilem kepitu. Dan sesuai wariga pelaksanaan Minggu akhir bulan Januari ini, Minggu (26/1/2025).

“ ini merupakan ritus keharmonisasi buana agung dan buana alit atau peneduh jagat. Ngadegang merupakan pelawatan barong dan lainnya yang disucikan & disakralkan ngadeg atau nyejer selama 11 hari. Begitu juga mendak Ida Bhatara Tirta dari Pura Kahyangan Jagat se Nusa Penida yang nantinya saat penyineban dibagikan krama untuk diketis di parahyangan, pawongan serta palemahan masing-masing rumah, “ kata Sudana.

Diterangkan, ngadegang sebagai makna mengingatkan umat atau karma agar tetap menjaga keharmonisasi, kesimbangan antara bhuana alit dengan bhuwana agung.

Dualitas saling berhubungan dimana antara manusia dengan Pecipta, alam serta manusia itu sendiri dan juga meningkatkan spiritual umat.

” Perlengkapan upakara dan persiapan lainnya secara gotong-royong dilakukan baik krama maupun sekahe. Rasa kebersamaan terus berdeyut walapun gempuran globalisai terus menyerang,” ujarnya.

Usai melasti, ucap dia, pelawatan barong bangkal dan pelawatan lainya menuju perempatan desa.

Pemangku haturkan segehan agung dengan anak ayam hitam disembleh dijadikan korban suci.

” Awal tahun musim penghujan upacara ini digelar, hal dimaksudkan agar jagat landuh , teduh dan kerahayuan serta terciptanya kedamian setiap insan, ” terangnya lagi.

Musim panca roba saat ini, kata Dewa upacara ini merupakan peruwatan jagat dimana secara niskala dan sekala terjadi keseimbangan serta harmoni baik buana alit ( dalam diri) serta buana agung ( alam semesta).

Pecalang Desa Adat Dalem Setra Batununggul dengan sigap mengatur lalu lintas saat prosesi upacara melasti memastikan kelancaran lalu lintas. Mengingat jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan utama. Selama 30 menit lebih kemacematan bisa terurai.

Pada sore hari upacara persembahyangan dilangsungkan Krama Banjar Sampalan dengan berbagai tari wali sebagai persembahan yakni Tari Rejang Dewa yang dibawakan oleh anak-anak, Tari Rejang Dedari dibawakan oleh Sekaha Teruni ditutup dengan Tari Wali Pendet Pasepang yang ditarikan Paksi.(Dsa/Kab).

kabar Lainnya