Klungkung, kabarbali.id – Astaguna yang merupakan gabungan Pasangan Calon (Paslon) Made Kasta dan Ketut Gunaksa disambut antusias Warga Banjar Bias Desa Kusamba. Acara Simakrama ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian visi misi paket ASTAGUNA semata, tetapi juga sarana membangun unsur kedekatan emosional bersama masyarakat Klungkung.
Dihadapan ratusan warga, Made Kasta dan Ketut Gunaksa terlihat kompak dan penuh semangat untuk menyampaikan visi misi Astaguna bertajuk PESAJA atau Prema Santhi Jagadhita, yang dibuat dengan berbahasa Bali, lantaran Klungkung sebagai pusat kebudayaan.
Bahkan, makna mendalam PESAJA itu diartikan memang benar-benar ngayah tulus demi kesejahteraan masyarakat Klungkung.
“PESAJA itu arti sebenarnya adalah Jeg Seken-Seken atau benar-benar lebih mengedepankan Kasih Sayang, Damai dan Ketentraman serta Kemakmuran. Hal itu berarti seorang pemimpin harus memiliki rasa Kasih Sayang, yang otomatis diikuti nuansa kedamaian, setelah itu baru terwujud kesejahteraan bagi masyarakat Klungkung,” kata Made Kasta.
Pada kesempatan tersebut, Made Kasta menyebutkan visi misi PESAJA berfokus pada pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Klungkung, dengan lebih mengedepankan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program-program responsif terhadap kebutuhan lokal masyarakat Klungkung.
“Dulu sebagai bagian pemerintahan jadi Wakil Bupati Klungkung, tentunya kami melanjutkan program mandatory dan wajib, sekaligus program-program unggulan Kabupaten Klungkung, terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan insfratruktur pembangunan, yang sangat dibutuhkan masyarakat Klungkung, meski PAD Klungkung masih kecil,” urainya.
Oleh karena itu, Made Kasta berharap, agar Klungkung memiliki pemimpin yang dapat mengutamakan kepentingan masyarakat, tanpa terkecuali.
Untuk itu, Astaguna bersama masyarakat itu tidak ada batas atau sekat apapun. Apalagi, Made Kasta dulu pernah menjadi Kaur Keuangan, Bendesa Adat dan Kepala Desa Akah, lanjut Anggota DPRD Klungkung hingga Wakil Bupati Klungkung dua periode, bahkan pernah menjadi Bupati Klungkung.
“Itu selama jadi Bupati Klungkung selama 1 bukan 7 hari sudah bisa selesaikan sejumlah permasalahan di Klungkung, terutama masalah air, apalagi diberikan kepercayaan jadi Bupati Klungkung lima tahun kedepan, setiap permasalahan demi kepentingan masyarakat Klungkung bisa dituntaskan,” paparnya.
Untuk itu, ditekankan betapa pentingnya pemimpin yang mendengar aspirasi warganya secara langsung dan hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Klungkung sekaligus dicarikan solusi terbaik guna mengatasi setiap permasalahannya. (rsl – kab).