

KLUNGKUNG, KABARBALI.ID– Dentuman ceng-ceng, kendang, dan gong dari sembilan kelompok remaja menandai babak puncak Apresiasi Kreativitas Seni dan Inovasi Klungkung (AKSIKU) 2025. Ratusan penonton memadati pelataran alun-alun, menikmati satu per satu garapan Balaganjur Ngarap yang disajikan penuh energi oleh para penabuh muda.
Mereka bukan sekadar bertanding. Mereka sedang menunjukkan bahwa seni tradisi Bali tak akan pudar di tangan generasi baru, di atas Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe Sabtu (18/10/2025).
Suara sorak riuh langsung pecah ketika nama SMPN 4 Nusa Penida diumumkan sebagai Juara 1 Lomba Balaganjur Ngarap Tingkat Remaja AKSIKU 2025.
Para penabuh muda dari sekolah kepulauan itu sontak berpelukan, sebagian bahkan meneteskan air mata bahagia.
“Perjuangan mereka luar biasa. Latihan setiap sore selama hampir dua bulan di tengah keterbatasan alat dan medan di Nusa Penida,” ujar salah satu guru pendamping sambil tersenyum bangga.
Di posisi kedua dan ketiga, menyusul SMPN 2 Semarapura dan SMPN 1 Semarapura, yang juga tampil memukau dengan komposisi garapan penuh kreativitas dan harmoni.
Usai menyaksikan seluruh penampilan, Bupati Klungkung I Made Satria berdiri di podium dengan ekspresi bangga. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa ajang AKSIKU bukan hanya lomba, tetapi juga wadah ekspresi dan pelestarian budaya bagi generasi muda.
“Melalui event AKSIKU, khususnya Lomba Balaganjur Ngarap ini, saya berharap generasi muda terus menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian daerah. Ini wahana aktualisasi dan kreativitas bagi seniman muda kita,” ujar Bupati Satria di tengah tepuk tangan penonton.
Rp80 Juta Hadiah dan Kreativitas Tanpa BatasLomba Balaganjur Ngarap tahun ini diikuti sembilan Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Klungkung, dengan setiap kelompok beranggotakan 19 hingga 21 penabuh.
Dewan juri yang terdiri dari I Ketut Suandita, S.Sn., I Wayan Darya, dan I Nyoman Sutama menilai berdasarkan lima aspek utama: ide garapan, bentuk komposisi, teknik gegebug dan tetekep, ornamentasi gending, serta ekspresi penampilan.
Dengan total hadiah Rp80 juta, para peserta tak hanya memperebutkan juara, tetapi juga saling belajar menghargai kreativitas dan disiplin dalam berkesenian.
AKSIKU 2025 telah membuktikan, bahwa kreativitas anak muda Klungkung tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari lantunan kendang dan denting ceng-ceng, tumbuh semangat baru untuk menjaga jati diri daerah di tengah arus modernitas. (Sta/Kab).