Gianyar – kabarbali.id Patung Pahlawan Keibohu I Dewa Nyoman Oka terpampang gagah di jaba sisi barat Puri Agung Kenderan atau tepatnya berada di depan Balai Banjar Kenderan. Patung itu diresmikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar Anak Agung Gde Putrawan mewakili Penjabat Bupati Gianyar, pada Jumat (29/6/2024).
Agung Putrawan mengatakan Keibohu I Dewa Nyoman Oka sejatinya merupakan pejuang kemerdekaan yang gagah berani dan tidak kenal menyerah, semua itu dilakukan dengan ikhlas, demi kemuliaan nusa dan bangsa.
“Sudah sepatutnya kita mencatat dengan baik bahwa semangat perjuangan yang pantang menyerah dari Dewa Nyoman Oka,” kata Putrawan.
Mengandung nilai-nilai luhur, yang patut dipahami dan diimplementasikan oleh generasi penerus dalam mengisi dan mengamankan Negara Republik Indonesia.
Peresmian patung Keibohu I Dewa Nyoman Oka merupakan bagian dari upaya bersama agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bangsa yang cerdas.
”Rawat agar tidak rusak, rawat agar tidak lekang oleh waktu, sama seperti semangat beliau yang tidak pernah luntur sampai kapanpun,” imbuhnya.
Dilain sisi, Anak Agung Gde Agung Indra, Keponakan dari I Dewa Nyoman Oka menuturkan bahwa dibuatnya patung I Dewa Nyoman Oka untuk mengingatkan bahwa pejuang kemerdekaan yang gugur pada 17 Oktober 1945 di kota perjuangannya di Kota Baru Yogyakarta, sehingga bisa dijadikan tauladan buat anak cucu.
”Beliau di Jogja sangat dihargai dan dikenang, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kesumanegara Jogja,” sebutnya.
Namanya juga dipergunakan untuk nama jalan di Kota Baru di tempat perjuangannya, dan namanya juga digunakann sebagai nama Kesatuan Brimob Polda DIY di Gondo Ulung yakni Ksatrian I Dewa Nyoman Oka.
Keibohu pada saat itu sama dengan atau setingkat Inspektur Polisi saat ini. Serta I Dewa Nyoman Oka merupakan seorang polisi istimewa atau cikal bakal Brimob saat ini.
Patung I Dewa Nyoman Oka yang terpampang gagah di Kenderan terbuat dari beton yang difinishing menggunakan tembaga.
”Kami menganggap kemiripannya mencapai 95% karena menirunya hanya dari 1 foto saja. Itupun tidak menggunakan seragam Polisi, hanya menggunakan kemeja dan jas, mungkin itu foto pas pendidikan. Patung tersebut dibuat setengah badan dengan tinggi 180 cm,” pungkas Gung Indra. (kab/rsl).