Puri Agung Klungkung Akan Direvitalisasi, Disiapkan Rp 10 Miliar

Pendopo Puri Agung Klungkung akan direvitalisasi yang selama ini banyakkegiatan penting.

Klungkung – kabarbali.id – Pendopo Puri Agung Klungkung, yang berlokasi di areal Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, pusat kota Semarapura rencananya akan kembali direvitalisasi.

Revitalisasi utama adalah menyangkut perbaikan pada areal pendopo puri yang menjadi tempat peristirahatan raja dan kegiatan budaya yang selama ini dilaksanakan di Klungkung. bahkan tak jarang tempat ini juga menjadi lokasi penyambutan tamu kenegaraan.

Raja Klungkung, Ida Dalem Smara Putra mengatakan revitalisasi akan dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Yang direvitalisasi adalah ruang pendopo puri dengan bangunan lain yang khusus digunakan oleh pihak kerajaan dari masa lampau hingga saat ini.

“Kami setuju saja, apalagi saat ini kondisi sudah mulai rusak beberapa, dan terakhir direvitalisasi tahun 2008,” kata Ida Dalem, Rabu (17/7/2024).

Konsep Raja Dulu dan Kini

Ida Dalem Smara Putra

Detailnya, kata Ida Dalem, permintaan dari pihak puri adalah tidak melakukan perubahan signifikan tetapi menunjukkan mana lokasi raja jaman dulu dan kondisi kerajaan jaman sekarang. Sehingga akan tampak jelas peradaban dari kerajaan Klungkung, yang sudah ada sejak tahun 1700an ini.

“Bangunan ini ada sejak tahun 1700-an, kemudian pembangunan total kembali tahun 1900 an, dan terakhir diperbaiki tahun 2008,” Jelas Raja Klungkung ke XII ini.

Direncanakan revitalisasi dilakukan pada tahun 2025 mendatang dengan anggaran Rp10 Miliar. Adapun bangunan yang hendak direvitalisasi diantaranya pendopo puri, pemereman merajan, hingga bale pawedan, termasuk tembok.

“Angkul-angkul utama, diperbaiki juga,” sebutnya.

Sesuai Kemanfaatan dan Historis

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan revitalisasi yang akan dilakukan disesuaikan dengan kemanfaatannya.

“Semua mengetahui bahwa Puri Agung Klungkung pusat berbagai kegiatan budaya, mulai dari pertemuan raja-raja Nusantara yang selalu berlokasi di sana, kemudian bagian dari tujuan wisata di Klungkung,” kata Suadnyana kepada detikBali.

Disebutkan, dari Disbud Klungkung kemudian mengusulkan ide tersebut ke Pemprov Bali, gayung bersambut direncanakan tahun 2025 mulai dikerjakan revitalisasinya.

“Kalau restorasi sulit, karena konsepnya akan kembali kemasa lampau, maka sesuai dengan konsep dari balai pelestarian budaya wilayah XV dilakukan revitalisasi dengan konsep kekinian dan tetap menunjukkan bagaimana kehidupan jaman dahulu kala,” paparnya.

Ia juga mengatakan dipilihnya Puri Agung Klungkung dan bukan puri lain karena Puri Agung Klungkung memiliki historis panjang sejarah dari menjadi pusat pemerintahan zaman kerajaan hingga ada masa peralihan ke pemerintahan saat ini. Selain itu juga menjadi bagian dari kegiatan wisata kota di Klungkung.

“Revitalisasi ini merupakan niat baik dari pemerintah, meskipun saat ini bukan lagi pusat kekuasan politik, harus tetap menjadi pusat kebudayaan yang senantiasa dirawat dan dijaga,” pungkasnya. (sta/kab).

kabar Lainnya