Kasus HIV-Aids di Gianyar Selalu Muncul, 9000 Orang Tes HIV Pertahun

tes HIV by Artur Widak/NurPhoto via Getty Images)
Gianyar, kabarbali.id – Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Bahan kabupaten Gianyar sebagai daerah wisata kasus HIV-AIDS terus muncul setiap tahunnya.
Berdasarkan data dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten Gianyar, dalam lima tahun terakhir di Gianyar tercatat 8.000 sampai 9.000 orang per tahun melakukan test HIV di layanan kesehatan.
Kadinkes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengatakan Pemkab Gianyar telah mendekatkan pelayanan test HIV di seluruh UPTD Puskesmas se-Kabupaten Gianyar, RSUD Sanjiwani Gianyar, RSU Payangan dan seluruh rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar.
“Data terbaru Januari – Agustus 2024 ini tercatat ada 7.237 orang yang tes HIV dan 114 orang dinyatakan positif,” kata Ariyuni.
Menurut Ariyuni, dari data ini diketahui bahwa setiap tahun ditemukan kasus HIV baru di wilayah Kabupaten Gianyar.
Dijabarkan, untuk pelayanan kesehatan lanjutannya, layanan pengobatan HIV telah diberikan di Rumah Sakit, baik RSUD Sanjiwani Gianyar, RSU Payangan termasuk di RSU Swasta yaitu RSU Ganesha dan RSU Ari Santi.
Selain itu pengobatan dengan Anti Tetro Viral (ARV) juga dilaksanakan di UPTD Puskesmas seperti di UPTD Puskesmas Ubud II, Ubud I, Tegalalang I, Sukawati I dan Gianyar I.
“Bagi Orang Dengan HIV (ODHIV) dapat mengakses pengobatan ARV di masing-masing layanan. Secara keseluruhan saat ini sejumlah 1.131 ODHIV mengakses pengobatan di sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Gianyar,” terangnya.
Ariyuni mengajak dalam upaya pencegahan akan penularan HIV dengan prinsip ABCDE, yaitu Abstinensia, yaitu puasa seks bagi yang belum menikah; Be faithfull, yaitu prinsip untuk saling setia pada pasangan bagi yang sudah menikah; Condom, seperti namanya prinsip ini menganjurkan untuk menggunakan kondom bagi yang berhubungan seks beresiko; Dont drug, artinya jangan gunakan narkoba suntik ataupun sejenisnya; Education, yaitu dengan cara mengedukasi orang sekitar terkait informasi HIV yang benar.
“Banyaknya test HIV yang dilakukan masyarakat karena banyak yang ingin mendapat penanganan jika benar-benar positif, sehingga penularan bisa dicegah,” pungkasnya. (red – kab).

kabar Lainnya